Ticker

10/recent/ticker-posts

Pelaku pelecehan Seksual Masih Buron, Korban dan Keluarganya Mengharapkan Keadilan


Sampang,Samjayanews.com-
Nasib sedih yang dialami Putri kesayangan ibu Mila  yang Masih gadis belia ber umur 14 tahun, menjadi korban pemerkosaan dan diculik, dan ditinggalkan oleh dua tersangka bejad  yang telah merusak masa depan anak kami, 
Yang masih berkeliaran dan menghirup udara segar. Sampai saat ini pelaku masih tenang dan santai belum ada satupun yang ditangkap.(4/2/2025)

Sebagai ibu, sangat tersayat sayat hati saya, nasib dan masa depan anak saya setelah peristiwa kejadian yang menimpa nya. Doa dan air mata yang mengiringi kesedihan ini tak dapat untuk mengembalikan masa depan anak saya ke depannya."ucapnya.

Masih kata," ibu Mila anak saya merasa kesakitan dan takut keluar rumah sampai tidak mau ngaji dan sekolah karena merasa malu dengan aib yang menimpanya.

Pelaku pelecehan Seksual Masih Buron, Korban dan Keluarganya Mengharapkan Keadilan dan penangkapan pelaku secepatnya.

Korban tidak hanya menderita trauma psikologis, tetapi juga gangguan kesehatan yang berkelanjutan.

Mila, ibu korban, dengan wajah penuh kesedihan dan meneteskan airmata menyampaikan kepada awak media ini, bahwasanya ia tidak tahu harus mengadu ke mana lagi. Putrinya kini selalu murung, mengurung diri di kamar, sering sakit-sakitan, dan menolak bersekolah maupun mengikuti kegiatan mengaji.

"Saya harus mencari keadilan ke mana, Mas? Putri saya sekarang hanya menyendiri, sering sakit-sakitan, tidak mau sekolah, dan tidak mau keluar kamar. Saya sangat berharap pelaku segera ditangkap mas,"katanya.

Saya sehari-hari hanya bekerja serabutan untuk menghidupi kedua ana saya, sekali lagi saya," memohon dengan sangat kepada aparat penegak hukum agar memberikan keadilan bagi keluarga kami, tolong tangkap pelaku pencabulan itu. Saya ingin keadilan," harapnya.

Masyarakat menanti kepastian langkah konkret untuk memastikan keadilan untuk ditegakkan Bangsa ini Apa yang dirasakan Oleh ibu Korban, dan memberi harapan bagi korban dan keluarganya.

penegakan hukum di Indonesia kembali disorot tajam.Tentang Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang,

Menunjukkan lemahnya respons aparat hukum. Hingga kini, korban tidak hanya menderita trauma psikologis, tetapi juga gangguan kesehatan yang berkelanjutan.

Disisi lain Kritikan,"
Pedas yang dilontarkan oleh Ketua Generasi Peduli Negeri (GPN), Rolis Sanjaya, mengecam keras lambannya aparat hukum dalam menangani kasus ini. Ia menilai, situasi ini semakin memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

"Kami mohon kepada aparat penegak hukum, tolong jangan main-main. Kasihan ibu korban yang sudah melapor sejak dua bulan lalu. Jika kejadian ini menimpa anak atau keluarga Anda, bagaimana? Masa depan korban telah dirampas!" tegas Rolis.

Ia juga menambahkan bahwa pelaku pelecehan seksual harus segera ditangkap dan diproses secara hukum agar ada efek jera. "Kami mendesak Polri, khususnya di Kabupaten Sampang, agar membuktikan kualitas dan integritasnya dengan segera menangkap pelaku. Jangan biarkan tersangka berkeliaran tanpa rasa takut. Jika ini dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap hukum akan semakin hancur,"tutupnya.(Din)



dibaca